Perjalanan Malang

By Karinara - 10:00 AM


Malang, salah satu kota yang paling banyak dikunjungi. Gak heran memang, banyak yang bisa di explore disana. Dari makan sampai keindahan alamnya. Gue pribadi, berkesempatan ke Malang bareng teman-teman kuliah gue. Dan bromo jadi tempat wajib buat gue. Selain memang karena keindahannya yang terkenal kemana-mana, gue memang sangat suka dataran tinggi. Mungkin gue udah jadi pendaki gunung kalau gak terbentur izin orang tua. Anyway, gue ke Malang naik kereta. Tentu aja karena ekonomis. Jakarta-Malang sekitar 17 jam. Serunya trip bareng teman, perjalanan berjam-jam gak kerasa terlalu lama. Selain gak berasa karena tidur, sepanjang perjalanan kita juga bisa lebih saling kenal. Lebih tahu karakter teman kita yang sebenarnya dan bercanda yang pasti. Tapi tolong diingat, sebisa mungkin bercanda dan ketawanya dikontrol demi kenyamanan bersama. 
 


Sampai Malang, kita langsung di sambut Teuku Wisnu dengan malang strudelnya. Walaupun hits, sayang sekali overbudget buat sobat misqin kayak gue. So, bye-bye strudel. Langsung cabut ke homestay yang udah kita booking sebelumnya. Sayangnya gue lupa alamat homestaynya, yang pasti posisinya dekat dengan alun-alun kota wisata batu.
 

Karena mau lebih punya planning dan kita cuma punya waktu tiga hari, kita sepakat pakai travel agent gitu. Untungnya tour guide masih temannya teman gue, jadi berasa jalan-jalan sama teman juga, bedanya dia akamsi (Anak Kampung Sini). So, destinasi pertama, alun-alun kota wisata batu. Karena kita sampai di Malang siang, jadi cuma bisa ke alun-alun malamnya. You know what ? surga jajanan nih disini. Sempol dan teman-temannya ada disini. Dan tenang aja, harganya sangat amat ramah di kantong. FYI, daerah batu udaranya sedikit lebih dingin. Jadi, ada baiknya pakai pakaian yang cukup hangat. Apalagi yang jomblo.

Besoknya, lanjut ke pantai 3 warna. Ini seru. Gue baru pertama kali ke pantai yang dijaga banget  kayak gini. Sebelum kesana ada pendataan identitas pengunjung, barang apa aja yang dibawa, sampai sampah. Kita gak boleh buang sampah disana. Jadi, kalau sampai kita buang sampah atau ada barang yang ketinggalan pasti akan ketahuan pemiliknya. Dan ternyata kita harus naik perahu dulu sekitar 5 menit untuk sampai ke pantainya. Setiap orang/rombongan yang mau kesana akan dapat guide setelah pendataan. letaknya juga di pulau kecil, pantainya pun gak terlalu luas. Jadi, gue cukup merasa private. Dan pantai 3 warna ini punya batas waktu kunjungan gitu. Jam 5 sore adalah batas maksimum kita main-main di pantai. Gak ada yang boleh ke pantai atau masih di pantai lewat jam 5 sore.
 
 
 

Pulang dari pantai lanjut ke pusat oleh-oleh. Mungkin kalo gue solo trip gak akan ketempat yang mampu menguras kantong gue dalam sekejap ini. Tapi karena bareng teman-teman, pusat oleh-oleh kayak gini jadi tempat wajib tiap jalan-jalan.
 


FINALLY

BROMO

Naik Jeep sekitar jam 3 atau 4. I'm not sure. Udara semakin dingin seiring perjalanan. Berdasarkan informasi travel agent kita, ada beberapa spot untuk bisa menikmati sunrise. Dan ini berarti gak cukup sekali ke bromo untuk bisa coba semua spot sunrise. Untuk bisa sampai di spot sunrise, setelah naik jeep, kita masih harus jalan menanjak. Sangat disarankan pakai jaket yang tebal. Karena subuh-subuh di bromo, dinginnya mantap. Gue mendadak flu.

Sunrise selesai, lanjut turun gunung. Sayang, padang savananya abis terbakar saat gue ke Bromo. Tapi, Pasir berbisik dan spot lainnya gak kalah seru. Semua sudut bromo, Instagramable.


Bromo seperti membawa gue pada semangat baru. Yap. Hal yang selalu gue suka dari traveling. Semangat untuk kembali jalani rutinitas. Membangun hidup lebih baik lagi. Good place + Good friends always good vibes.



Bromo.
Mengingatkan pada kata syukur.
Mensyukuri atas indahnya alam yang masih bisa kita nikmati.
Dan mengingatkan pada kata tanggungjawab.
Tanggungjawab kita untuk selalu menjaga alam tetap indah.



And I'll be back. Amin.


Salam kece.

  • Share:

You Might Also Like

5 comment

  1. Saya kalau ke Malang biasanya banyakan tidur di penginapan ahahhaha.
    Kadang cuma pengen bersua dengan teman yang ada di sana, lanjut balik Jogja lagi :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah sayang banget. malang banyak tempat asik kayaknya. ini aja mau balik lagi rasanya. 3 hari kurang hahaha

      Hapus
  2. Gue sempat ada rencana tahun 2014, terus sampai hari ini masih cukup penasaran, berarti waktu udah berjalan 5 tahun dan belum kesampaian juga ke Malang. Wqwq. Betapa payahnya. Tapi makin ke sini kayaknya gue emang udah kurang suka jalan-jalan, sih. Entah karena faktor apa.

    Itu sempol bukannya di Jakarta juga udah banyak yang dagang ya, Rin?

    Bromo ini destinasi wajib kalau ke Malang, kah? Haha. Temen gue waktu itu malah enggak ke sana. Dia cuma ke Museum Angkut sama kebun yang mirip labirin tuh. Gue lupa namanya lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya di jakarta udah banyak. udah jadi street food hits :D

      Buat gue, Bromo wajib. Museum Angkut overbudget buat gue hahaha

      Hapus
  3. Wishlist ke Malang belum keceklis hadehhhh heran aku sama diri sendiri. Btw foto kamu yang di Bromo terus rambutnya kesapu angin, tjakep dah! Hahaha

    BalasHapus